Kamis, 02 Juni 2011

Tulisan (Kewirausahaan 2)

PENGORGANISASIAN 
 
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya.
Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi system manajemen karena merupakan mekanisme utama dengan mana wiraswastawan mengaktifkan rencana-rencana. Pengorganisasian menciptakan dan mempertahankan hubungan antar semua sumber daya organisasional dengan menunjukkan sumber daya yang akan digunakan untuk aktivitas tertentu, dan kapan, dimana dan bagaimana sumber daya tersebut digunakan.
Lima langkah utama dari proses pengorganisasian adalah:
1.      Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan
2.      Menetapkan tugas-tugas pokok
3.      Membagi tugas-tugas pokok dalam subtugas-subtugas
4.      Alokasi sumber daya dan pengarahan bagi subtugas-subtugas
5.      Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan
Teori Pengorganisasian Klasik
Teori pengorganisasian klasik adalah manajemen awal mengenai bagaimana sumber daya organisasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
Menurut Max Weber komponen usaha dari pengorganisasian adalah prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, suatu hirarki organisasi yang diuraikan dengan jelas dan hubungan antara anggota-anggota organisasi yang nonperson (impersonal)
Teori-teori organisasi :
a. Menurut G. R Terry :
- Pengorganisasian dalam pengertian real (real sense) menunjukkan hubungan antar
manusia sebagai akibat organisasi.
- Pengorganisasian dalam pengertian abstrak menunjukkan hubungan antara unit-unit/
departemen-departemen kerja.

b. Menurut Drs. M. Manullang :
- Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan
yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan.
- Organisasi dalam arti statis adalah setiap gabungan yang bergerak ke arah tujuan
bersama, dengan istilah populer adalah struktur organisasi atau bagan organisasi. Jadi
organisasi dalah arti dinamis disebut pengorganisasian, dalam arti statis disebut organisasi.

c. Menurut Drs. Soekarno K. :
- Organisasi sebagai alat manajemen adalah wadah, tempat manajemen, sehingga
memberikan bentuk bagi manajemen yang memungkinkan manajer dapat bergerak. Jadi,
sama dengan organisasi dalam arti statis.
- Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis) adalah
organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas
tertentu. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu mengadakan pembagian
pekerjaan.

d. Menurut Koontz & O’Donnel
- Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk tujuan perusahaan, pengelompokkan kegiatan tersebut ke dalam
suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer,serta melimpahkan wewenang untuk
melakukannya.

Macam-macam organisasi :
a. Berdasarkan proses pembentukannya :
1. Organisasi formal : Organisasi yang dibentuk secara sadar dengan tujuan-tujuan tertentu,
yang diatur dengan ketentuan-ketentuan formal (misalnya : AD, ART dan peraturan tertulis).
2. Organisasi informal : Organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, dengan tujuan yang juga tidak sepenuhnya disadari karena terjalin lewat hubungan-hubungan pribadi yang tidak tertulis.
DEPARTEMENTALISASI DAN STRUKTUR FORMAL : PANDANGAN
KONTINGENSI
Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya adalah dengan membentuk departemen-departemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasi
Departementalisasi adalah proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen yang didasarkan pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang dikuasai, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk
Fungsi
Merupakan tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan dimana termasuk dalam pemasaran, produksi dan keuangan
Produk
Pengorganisasian menurut produk memungkinkan wirausahawan mengelompokkan secara logis sumber daya-sumber daya yang perlu untuk menghasilkan suatu produk
Wilayah
Wilayah mendepartementalisasi daerah geografis pasar dimana sistem manajemen dipusatkan, ketika pasar dan lokasi kerja meluas maka jarak fisik antar berbagai tempat membuat tugas manajemen menjadi sulit
Pelanggan
Pelanggan membentuk departemen sebagai tanggapan dari sistem manajemen, sehingga pelanggan dapat diidentifikasi menjadi kelompok-kelompok yang logis
Proses Pembuatan
Proses pembuatan menentukan departemen menurut fase pokok dari proses yang digunakan untuk pembuatan produk
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Formal
         Kekuatan pada diri wirausahawan
         Kekuatan pada tugas
         Kekuatan pada lingkungan
         Kekuatan pada bawahan
PEMBAGIAN TENAGA KERJA (DIVISION OF LABOUR)
Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu
Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
1.   Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
2.   Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
3.   Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
4.   Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian :
1.   Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
2.   Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
3.   Pembagian Tenaga Kerja dan Koordinasi
4.   Pembagian tenaga kerja dengan individu yang berbeda dalam mengerjakan tugas dikoordinasikan secara efektif sehingga manajemen dalam organisasi menjadi jelas
5.   Mooney mendefinisikan koordinasi sebagai penyusunan secara beraturan usaha kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan didalam mencapai tujuan bersama
Perancangan Rentang Manajemen : Pandangan Kontingensi
Harnold Koontz mengemukakan bahwa faktor situasi utama yang mempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen individual :
1.   Kesamaan fungsi dimana aktivitas dilaksanakan oleh individu yang disupervisi adalah sama atau tidak
2.   Hubungan geografis dimana bawahan secara fisik terpisahkan oleh tempat sehingga semakin dekat bawahan secara fisik maka semakin banyak individu yang dapat disupervisi oleh wirausahawan secara efektif
3.   Kompleksitas fungsi dimana aktivitas dari tenaga kerja sulit dan rumit
4.   Koordinasi menunjuk pada jumlah waktu yang harus dikeluarkan oleh wirausahawan untuk menyetarakan aktivitas-aktivitas dari bawahan dengan aktivitas pekerja yang lainnya
Perencanaan menunjukkan jumlah waktu yang dikeluarkan wirausahawan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana sistem manajemen dan mengintegrasikann
PENGORGANISASIAN AKTIVITAS INDIVIDU
Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan
Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya
Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab :
1.   Pembagian aktivitas kerja
2.   Menegaskan aktivitas kerja dari manajemen
3.   Bertanggung jawab
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tujuan Organisasi
1.   Keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan
2.   Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan keberadaan organisasi bisnis
3.   Tanggung jawab sosial bagi wiraswastawan sesuai dengan kode etik dan moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri tersebut berada
Arti Penting Tujuan Organisasi
1.   Pembuatan keputusan
2.   Efisiensi organisasi
3.   Konsistensi organisasi
4.   Evaluasi kerja
Bidang-Bidang Tujuan Organisasi
1.   Kedudukan pasar
2.   Inovasi
3.   Produktivitas
4.   Sumber daya fisik dan finansial 
5.   Perolehan laba
     6.  Kinerja dan perkembangan manajer
7.   Kinerja dan sikap karyawan
8.   Tanggung jawab kemasyarakatan
Garis Pedoman Penetapan Tujuan Berkualitas
1.   Wiraswastawan harus membiarkan orang-orang yang bertanggung jawab mencapai tujuan mempunyai suara untuk menetapkannya
2.   Wiraswastawan harus menyatakan tujuan sespesifik mungkin
3.   Wiraswastawan harus menghubungkan tujuan dengan tindakan tertentu jika perlu
4.   Wiraswastawan harus mengemukakan tujuan yang diinginkannya
5.   Wiraswastawan hendaknya menspesifikasi ketika tujuan diharapkan tercapai
6.   Wiraswastawan harus menetapkan tujuan hanya dalam hubungannya dengan tujuan organisasi lainnya
7.   Wiraswastawan hendaknya menyatakan tujuan dengan jelas dan sederhana
8.   Wiraswastawan hendaknya menetapkan tujuan cukup tinggi sehingga karyawan akan bekerja keras untuk memenuhinya, tetapi tidak terlalu tinggi sehingga karyawan akan menyerah didalam memenuhinya
Perubahan Organisasi
Adalah proses modifikasi organisasi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas sampai sejauh mana organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya, dengan melibatkan segmen organisasi yang sebenarnya dan biasanya termasuk perubahan lini wewenang organisasi, berbagai tingkatan tanggung jawab dalam organisasi dan lini komunikasi organisasi yang sudah mapan
Faktor-faktor pertimbangan dalam perubahan organisasi :
1.   agen-agen perubahan
2.   Penentuan apa yang hendak diubah
3.   Evaluasi perubahan
4.   Individu-individu yang dipengaruhi oleh perubahan
5.   Tipe perubahan yang dibuat (perubahan orang-orang, perubahan struktural atau perubahan teknologi)
Perubahan Struktural
Adalah proses modifikasi organisasi yang menekankan pada peningkatan efektivitas organisasi dengan pengendalian perubahan yang mempengaruhi anggota organisasi selama pekerjaan kerja mereka
Bentuk-bentuk modifikasi dalam perubahan struktural :
1.   Menjelaskan dan mendefinisikan jabatan
2.   Modifikasi struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi organisasi
3.   Mendesentralisasikan organisasi untuk mengurangi biaya koordinasi, meningkatkan pengendalian subunit, meningkatkan motivasi dan mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar