IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU
Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang
terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal .
Orientasi internal merangsang penggunaan
sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal didapat dari :
1. Konsumen
2. Perusahaan yang sudah ada
3. Saluran distribusi
4. Pemerintah
5. Penelitian dan Pengembangan
Orientasi Internal didapat dari :
Tiga Tahap penggunaan sumber daya –
sumber daya internal yaitu :
1. Analisa konsep hingga bisa
terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2. Penggunaan daya ingat untuk
menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan
masalah-masalahnya
3. Rekombinasi unsur-unsur
tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan
membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
Tahap-tahap Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
(1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usahamempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat baru yang
peluangusaha mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, ataumelakukanfranchising. Juga memilih jenis
usaha yang akan dilakukan apakah dibidang pertanian, industri / manufaktur /
produksi atau jasa.
(2)Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan",
tahap ini seorangwirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakupaspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yangmeliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran,
danmelakukan evaluasi.
(3)Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
telahdicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuaidengan kondisi yang dihadapi
(4)Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
positifatau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha
menjadisalah satu pilihan yang mungkin diambil.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses
kewirausahaandiawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh
berbagai faktor baikyang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti
pendidikan, sosiologi,organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor
tersebut membentuk locus ofcontrol, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudianberkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara
internal, keinovasian dipengaruhioleh faktor yang bersal dari individu, seperti
locus of control, toleransi, nilai-nilai,pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor
yang berasal dari lingkungan yangmempengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasiberkembangan menajdi
kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan,organisasi dan
keluarga (Suryana, 2001 : 34).
Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma,
2007
: 10 – 12) :
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan
Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek
yang
perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :
a. mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang
pernah dilakukan
b . pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
c. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
d .kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
e. organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
f. kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial
(POAC)
g. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
Proses inovasi :
1. Wirausahawan melihat adanya
kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan
mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan
Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru :
Ø Kebutuhan akan sumber penemuan
Ø Hobi atau kesenangan pribadi
Ø Mengamati
kecenderungan-kecenderungan
Ø Mengamati kekurangan-kekurangan
produk dan jasa yang ada
Ø Mengapa tidak terdapat ?
Ø Kegunaan lain dari
barang-barang biasa
Ø Pemanfaat produk dari
perusahaan lain
Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk :
• Tahap Gagasan
• Tahap Konsep
• Tahap Pengembangan Produk
• Tahap Uji Pemasaran
• Tahap Komersialisasi
Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
§ Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber
daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki
§ Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan
§ Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain
hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya
untuk memproduksinya sendiri
§ Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya
§ Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses
Arti Penting Orientasi Pemasaran
ü Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan
kurangnya daya saing
ü Wirausahawan harus berorientasi konsumen
Matriks Produk – Pasar
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran
produk – pasar :
• Pemeriksaan kecenderungan
penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar
• Pemeriksaan kecenderungan
pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
• Pemisahan bidang produk –
pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik
• Pertimbangan mengenai
kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada
bauran
• Derivasi profil bauran
produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai
pada langkah 1 sampai 4
Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
ü Kurangnya obyektivitas
ü Kurangnya kedekatan dengan pasar
ü Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
ü Diabaikannya kebutuhan finansial
ü Kurangnya diferensiasi produk
ü Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan
adalah :
• Mempertahankan sikap
obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa
• Dekat dengan segmen pasar
yang ingin dimasuki
• Memahami persyaratan teknis
dari produk atau proses
• Menelusuri secara mendetail
kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
• Mengetahui kendala hukum
yang diterapkan pada produk atau jasa
• Menjamin bahwa produk atau
jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
• Melindungi gagasan kreatif
melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa
PEMBIAYAAN USAHA YANG BERKEMBANG
Masalah-Masalah dalam Pencarian Modal
Beberapa masalah yang sering ditemui
dalam pencarian modal antara lain :
a. Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak
dapat mengadaptasi masalah dengan baik)
b. Kurangnya pengalaman bisnis
c. Harus dapat mengidentifikasi
lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin)
d. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian
investasi
e. Harus ada identifikasi
tujuan dari penggunaan modal usaha
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan
yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain :
1. Kinerja atau konsep
perusahaan yang meragukan
2. Kegagalan perusahaan untuk
menindaklanjuti
3. Kurangnya pengalaman dan
ketajaman bisnis
4. Preferensi dari pemodal
5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal
Pembiayaan Bisnis
Harus dilakukan identifikasi usaha yang
akan dijalankan
Melakukan identifikasi sumber pembiayaan
yaitu
a. Internal (modal perusahaan)
b. Eksternal (investor, kredit bank)
Menetapkan prioritas bisnis
Tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis
:
• Pendanaan tahap awal
• Pendanaan ekspansi atau
perkembangan
• Pembiayaan akuisisi dan
leveraged buyouts
Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Lakukan identifikasi awal, berapa jumlah
modal yang dibutuhkan
Harus ada perencanaan finansial :
a. Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas
perusahaan)
b. Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba)
Ada beberapa cara untuk memproyeksikan
kebutuhan kas :
a. Proyeksi laporan laba/rugi
b. Proyeksi laporan neraca
c. Proyeksi arus kas
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas
Analisa Pulang
Pokok
Pengertian : merupakan suatu teknik
untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi
impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita
rugi)
Analisa Pulang Pokok adalah proses
menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan
kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi
Unsur dasar analisa pulang pokok :
a. Biaya tetap (fixed cost), biaya yang
jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau
aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu.
b. Biaya variabel (variable cost), biaya yang
jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
c. Biaya total
d. Pendapatan total
e. Keuntungan
f. Kerugian
g. Titik pulang pokok
Rumus perhitungan
impas :
a. Dalam satuan unit terjual
= biaya tetap / (harga @ - biaya variabel @)
b. Dalam rupiah penjualan :
= biaya tetap / 1 – (biaya variabel @ / harga @)
Mencari
Sumber Modal Usaha
Dilakukan lebih dulu penilaian terhadap
kelayakan usaha
Pencarian sumber modal berasal dari :
a. Modal perusahaan
b. Modal patungan (perusahaan dengan investor)
c. Modal dari investor
d. Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua
katagori keuangan yaitu : pribadi dan masyarakat
Hubungan dengan Pemodal
• Harus ada struktur
kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal
• Membina hubungan jangka
pendek maupun jangka panjang
• Melaksanakan tanggung jawab
dengan baik, terutama dalam penyelesaian / pengembalian modal
Penilaian
Perusahaan
Perlu dilakukan penilaian terhadap
kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan
Penilaian hasil usaha dengan melakukan
evaluasi pada laporan perusahaan, seperti :
a. Laporan laba / rugi adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menjabarkan
unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba
(atau rugi) bersih.
b. Laporan neraca adalah bagian
dari laporan keuangan suatu entitas yang
dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan
entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur,
yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut: aset = liabilitas + ekuitas
c. Laporan perubahan modal adalah merupakan
salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab
bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.
d. Laporan arus kas adalah laporan
keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari
suatu perusahaan selama periode tertentu.
Melakukan evaluasi eksternal (melalui
angket/kuis), bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar